Selasa, 02 Desember 2008

aPa siCh FKK itU?

Telah hampir tiga tahun, sejak tahun 2006, SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG mulai memisahkan diri dari Fakultas MIPA ITB. Bersamaan dengan pembentukan Sekolah Farmasi yang terpisah dari FMIPA, kini telah lahir satu prodi baru di Sekolah Farmasi, yaitu FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS (FKK), selain dari prodi SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI (STF) yang telah lama berdiri. Dengan lahirnya satu prodi baru ini Sekolah Farmasi (SF) mencoba untuk mendidik dan mencetak para lulusan yang tidak hanya berorientasi pada pengembangan obat-obatan (product oriented) melainkan juga pada pelayanan kesehatan (patient oriented). ITB semakin menyadari bahwa saat ini tidak hanya dibutuhkan para saintis yang hanya berusaha untuk mencari, mengolah, dan membuat obat-obat baru, tapi juga diperlukan juga para apoteker (pharmacist) yang bisa mengelola pendistribusian obat dan pelayanan kesehatan. Dalam artikel kali ini saya akan membahas lebih mendalam mengenai prodi FKK daripada prodi STF. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan mengenai FKK secara lebih mendetail beserta keuntungan dalam memilih prodi FKK guna memberikan dukungan bagi mahasiswa yang sudah atau berencana masuk prodi FKK.

Lalu apa yang mendasari pendirian prodi FKK?
ITB tentunya mempunyai alasan kuat mengapa harus didirikan prodi FKK. Begitu banyak hal-hal yang melatarbelakangi pendirian prodi FKK. Mulai dari hal-hal mengenai pendistribusian obat sampai pelayanan kesehatan. Berikut ini beberapa alasan yang menjadi latar belakang perlunya Farmasi Klinik dan Komunitas :
1. Perubahan pola penyakit
Seringnya terjadi perubahan pola penyakit baik di Indonesia maupun di dunia menjadi salah satu alasan yang melatarbelakangi pendirian prodi FKK. Dengan adanya FKK ini diharapkan para lulusannya dapat bekerja sama dengan semua instansi yang bergerak dalam bidang kesehatan untuk mengtatasi masalah perubahan pola penyakit ini serta berusaha untuk mencari solsinya.
2. Peningkatan jumlah item obat
Semakin banyaknya obat yang beredar luas di lingkungan masyarakat tentunya akan membutuhkan orang yang siap untuk mengatur pendistribusian obat-obatan ini dan orang FKK-lah yang cocok untuk mengatur jalannya obat di masyarakat serta memberikan penjelasan mengenai obat tersebut kepada masyarakat.
3. Berkurangnya kebutuhan terhadap staf farmasi bidang peracikan tradisional
Dengan berbekal ilmu yang didapat dari perkuliahan, mahasiswa FKK diharapkan dapat meracik obat-obatan secara langsung dan mandiri jika seorang pasien membutuhkan obat dengan dosis yang tidak umum. Sehingga pasien diharapkan bisa mendapatkan pelayan yang terbaikdemi kesembuhannya.
4. Masalah penggunaan obat yang tidak terpecahkan dalam masyarakat
Lulusan FKK diharapkan dapat mencari dan memberikan penjelasan mengenai penggunaan obat yang tidak terpecahkan di masyarakat. Sehingga masyarakat tidak akan salah dalam menggunakan suatu obat, karena kita tahu bahwa jarak antara obat dan racun itu sangat tipis. Dosis yang tepatlah yang membedakan obat dengan racun.
5. Pengetahuan obat yang kurang memadai di pihak tenaga kesehatan dan penderita
Kurangnya pengetahuan mengenai obat baik di pihak tenaga kesehatan maupun pasien dapat membahayakan kesehatan seorang pasien karena tanpa pengetahuan tentang obat seorang pasien bisa saja salah mendapat informasi dalam penggunaan suatu obat. Akibatnya bukan kesembuhan yang didapat melainkan penyakitnya bisa semakin parah bahkan mungkin bisa berakibat fatal. Tugas lulusan FKK-lah yang harus bisa mencari dan menemukan solusi masalah ini.
6. Banyaknya insiden efek obat yang tidak diinginkan terjadi di RS selama perawatan
Dengan pengetahuan yang luas akan obat dan hubungannya dengan suatu penyakit diharapkan insiden-insiden efek obat yang tidak diinginkan ini dapat diminimalisir bahkan kalau bisa dihilangkan.
7. Peran Farmasi masih kurang/tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
Dengan adanya lulusan FKK ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif pada masyarakat terutama dalam pelayanan kesehatan, misalnya penginformasian mengenai pemakaian suatu obat. Sehingga masyarakat akan semakin merasakan manfaat dari adanya farmasi.

Jadi apa perbedaan antara FKK dengan STF?
Terdapat perbedaan yang cukup mendasar antara FKK dan STF. Sains dan Teknologi Farmasi (STF) lebih berorientasi pada pencarian dan pembuatan obat baru. Sedangkan Farmasi Klinik dan Komunitas lebh berorientasi kepada :
 Penderita
 Penyakit
 Penggunaan obat
 Kerjasama antar profesi kesehatan

Lalu apa sasaran utamanya?
Sasaran utama prodi FKK yaitu mencegah atau mengatasi terjadinya :
1. Kesalahgunaan obat (drug misuse)
2. Penggunaan berlebihan (drug overuse)
3. Penyalahgunaan obat (drug abuse)
4. Efek-efek obat yang tidak diinginkan (adverse drug reactions/untoward drug effects), ex: penggunaan prednisone

Lalu fungsinya apa?
Fungsi seorang lulusan FKK antara lain:
• Penyajian Informasi Obat
• Seleksi produk obat
• Pemantauan terapi obat
• Komunikasi dan konseling penderita
• Edukasi (pendidikan)
• Pendistribusian obat dan cara pemberiannya
• Penelitian

Lalu bagaimana prospek kerjanya?
Jangan pernah takut masuk FKK gara-gara takut akan kebenaran mitos bahwa FKK itu susah mendapatkan pekerjaan. Pada dasarnya tidak ada batas yang jelas mengenai batas wilayah pekerjaan antara FKK dan STF. So kenapa harus takut?
Secara lebih spesifik, peran sarjana FKK lebih besar pada bidang pekerjaan berikut:
1. Bidang perdagangan
Sektor perdagangan obatdan alat kesehatan membutuhkan sarjana FKK karena obat-obatan dan alat-alat kesehatan harus memenuhi standar keamanan, efikasi, dan kualitas.
2. Bidang Farmasi Komunitas: Rumah sakit dan Apotek
Selain sebagai penanggungjawab apotek , apoteker juga bisa melakukan pelayanan informasi obat kepada masyarakat, menjadi partner dokter dalam hal pemberian obat pada pasien.
3. Bidang Kebijakan
Sarjana FKK juga dapat merintis karir di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Direktorat Jenderal Kefarmasian, atau Departemen Kesehatan.

Namun seseorang lulusan FKK juga dapat bekerja pada bidang yang mirip dengan sarjana farmasi pada umumnya seperti:
1. Bidang Industri Obat-obatan dan Produk Biologi
Contoh : Sanbe Farma, Kalbe Farma, Bio Farma, Kimia Farma, Bayer, dsb.
2. Bidang Industri Makanan
Contoh : Nestle, Wingsfood, Indofood, Ultra, dsb.
3. Bidang Industri Kosmetik
Contoh : Mustika Ratu, Sari Ayu.
4. Industri Perbekalan Rumah Tangga dan Kesehatan
Contoh : Unilever dan P&G.
5. Industri Jamu dan Obat Tradisional
Contoh : Borobudur, Sidomuncul, Air Mancur
6. Bidang Riset dan Pendidikan
Contoh : Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan.

Nah. . .
Jadi jangan ragu lagi untuk memilih FKK sekarang juga . . .

Ristiana, selasa, 2 Desember 2008
Kosan tercinta, Pelesiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar